Maraknya isu mengenai razia software bajakan yang tersebar di berbagai situs, forum, dan milis-milis membuat sebagian besar orang gusar, terutama bagi mereka yang memakai software bajakan. Banyak saat ini yang sudah mulai melirik-lirik softwareopen source, bahkan mereka juga mulai melirik operating system (OS) alternatif yaitu Linux dan Mac OS.
Hal ini sangat berdampak sekali terutama bagi orang awam, mereka mulai mencari-cari informasi mengenai kebenaran berita razia software tersebut. Dan saat ini mereka juga mulai bertahap beralih ke OpenSource. Disamping untuk legalitas, tentunya juga untuk penekanan biaya untuk software yang harus dikeluarkan. Coba saja jika semuanya menggunakan software asli dalam suatu perusahaan besar :), tentu dana yang dianggarkan untuk itu sangatlah besar juga.
Untuk itulah saat ini rating dari software-software alternatif yang open source ataupun freeware mulai naik. Mereka mencari alternatif yang gratis. Konon dalam razia terhadap software bajakan tidak hanya operating system (OS) dan office yang digunakan saja yang diperiksa, namun semua software yang berjalan didalam OS tersebut. Wah kalau begitu harus asli semua ya :).
Walaupun tingkat pembajakan di Indonesia turun dari tahun kemarin dan UU-ITE sudah diberlakukan, namun sepertinya masyarakat belum sepenuhnya sadar untuk menggunakan software yang legal. Pemerintah sendiri sebetulnya sudah ikut membantu perkembangan dari Linux dengan membuat distro resmi Indonesia yaitu IGOS (Indonesia Go OpenSource). Namun hal ini juga kurang diminati. Entah kurang dari segi hal promosi atau kalah terkenalnya dengan distro Linux buatan luar.
Bagi para pemburu notebook baru, saat ini mereka juga mulai melirik notebook keluaran dari Apple. Memang harganya cukup mahal, namun OS yang diberikan sudah satu bundle lengkap dengan notebook tersebut. Mulai dari OS-nya sampai Office Aplication dan software-software standar kebutuhan sehari-hari. Mereka menyadari kini jika memakai software bajakan dan ketahuan dalam razia maka akan didenda cukup mahal. Isu yang sedang heboh saat ini di berbagai media elektronik denganya mencapai 9,5 juta rupiah. Wow.. cukup tuh buat beli notebook baru :).
Untuk itu di sini saya mengajak rekan semua untuk mulai memakai software yang legal, semuanya legal. Dan jika kita belum sanggup mari kita coba alternatif yang free-nya. atau gunakan Linux jika tidak mau repot. Memang dibutuhkan sedikit waktu untuk belajar menggunakan software atau OS tersebut, hanya masalah kebiasaan saja menurut saya. Setidaknya kita bebas dari pelanggaran hak cipta. Bagi yang sudah menggunakan Linux atau softwareOpen Source mari kita tularkan kepada yang lain. Agar mereka juga aman dari razia tersebut.
Tidak usah takut, Linux saat ini sudah sangat familiar untuk digunakan dan juga sudah sangat user friendly sekali. Kita tinggal klik-klik saja pada saat instalasi maupun dalam penggunaanya.Bagi para pecinta game juga tidak usah khawatir, game di linux saat ini juga sudah mulai beralih ke Real 3D. Contoh nya bisa di lihat disini. Dengan menggunakan software-software Opensource tentunya kita turut memberikan sumbangsih terhadap kemajuan software open source tersebut.
Hal ini sangat berdampak sekali terutama bagi orang awam, mereka mulai mencari-cari informasi mengenai kebenaran berita razia software tersebut. Dan saat ini mereka juga mulai bertahap beralih ke OpenSource. Disamping untuk legalitas, tentunya juga untuk penekanan biaya untuk software yang harus dikeluarkan. Coba saja jika semuanya menggunakan software asli dalam suatu perusahaan besar :), tentu dana yang dianggarkan untuk itu sangatlah besar juga.
Untuk itulah saat ini rating dari software-software alternatif yang open source ataupun freeware mulai naik. Mereka mencari alternatif yang gratis. Konon dalam razia terhadap software bajakan tidak hanya operating system (OS) dan office yang digunakan saja yang diperiksa, namun semua software yang berjalan didalam OS tersebut. Wah kalau begitu harus asli semua ya :).
Walaupun tingkat pembajakan di Indonesia turun dari tahun kemarin dan UU-ITE sudah diberlakukan, namun sepertinya masyarakat belum sepenuhnya sadar untuk menggunakan software yang legal. Pemerintah sendiri sebetulnya sudah ikut membantu perkembangan dari Linux dengan membuat distro resmi Indonesia yaitu IGOS (Indonesia Go OpenSource). Namun hal ini juga kurang diminati. Entah kurang dari segi hal promosi atau kalah terkenalnya dengan distro Linux buatan luar.
Bagi para pemburu notebook baru, saat ini mereka juga mulai melirik notebook keluaran dari Apple. Memang harganya cukup mahal, namun OS yang diberikan sudah satu bundle lengkap dengan notebook tersebut. Mulai dari OS-nya sampai Office Aplication dan software-software standar kebutuhan sehari-hari. Mereka menyadari kini jika memakai software bajakan dan ketahuan dalam razia maka akan didenda cukup mahal. Isu yang sedang heboh saat ini di berbagai media elektronik denganya mencapai 9,5 juta rupiah. Wow.. cukup tuh buat beli notebook baru :).
Untuk itu di sini saya mengajak rekan semua untuk mulai memakai software yang legal, semuanya legal. Dan jika kita belum sanggup mari kita coba alternatif yang free-nya. atau gunakan Linux jika tidak mau repot. Memang dibutuhkan sedikit waktu untuk belajar menggunakan software atau OS tersebut, hanya masalah kebiasaan saja menurut saya. Setidaknya kita bebas dari pelanggaran hak cipta. Bagi yang sudah menggunakan Linux atau softwareOpen Source mari kita tularkan kepada yang lain. Agar mereka juga aman dari razia tersebut.
Tidak usah takut, Linux saat ini sudah sangat familiar untuk digunakan dan juga sudah sangat user friendly sekali. Kita tinggal klik-klik saja pada saat instalasi maupun dalam penggunaanya.Bagi para pecinta game juga tidak usah khawatir, game di linux saat ini juga sudah mulai beralih ke Real 3D. Contoh nya bisa di lihat disini. Dengan menggunakan software-software Opensource tentunya kita turut memberikan sumbangsih terhadap kemajuan software open source tersebut.
0 komentar